Friday 23 July 2010

Kenganan Berharga

Menjadi bijak adalah pilihan, menjadi tua adalah sebuah keharusan, namun menjadi bijak seiring dengan menjadi tua membutuhkan sebuah tekad perubahan dalam diri yang sangat besar layaknya seekor ulat yang ingin menjadi kupu-kupu. Tidak mudah memang, seiring dengan kita menjadi bijak banyak halangan menghadang. Kerikil-kerikil kecil tak akan lagi menjadi sandungan, namun kerikil-kerikil kecil akan menjadi saks-saksi dan yang akan menertawakan kita ketika kita jatuh. Tapi disitulah mentalitas kita diasah untuk menjadi orang yang lebih baik. Baru kemarin aku merasakan metamorfosa yang luar biasa dalam hidup. 5 hari acara dengan teman-teman berjiwa besar, teman-teman yang sangat baik dalam segi kualitas. 5 hari mental kami ditempa, dalam 5 hari kami mengadakan acara, dalam 5 hari itu pula kami bersama mengahadapi kendala, 5 hari menghadapi kritikan-kritikan pedas, yang beberapa tidak masuk akal memang. Akan tetapi ada kepuasan tersendiri yang kami rasa, ada kebanggaan di dada kami semua setelah acara ini selesai, ada perkembangan dalam mentalitas serta dalam kekompakan kami. Ketika ada salah satu jatuh, yang lain siap mem- backup. Dan satu lagi pelajaran yang berharga yang saya petik adalah bahwa ketika ada diantara kamia yang melakukan kesalahan, tidak ada satupun dari kami yang menyalahkan, akan tetapi bagaiman
a kami menyikapi kesalahan dari orang lain, mencari solusi atas kesalahan tersebut, menjadikan kesalahan tersebut sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi diri, dan terakhir saling menyemangati. Emosi membanjiri ruangan saat eveluasi hari terakhir berlangsung.Banyak dari kami yang meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kami, banyak yang menyatakan rasa bangga satu sama lain, banyak pula yang menangis, tapi banyak juga yang memberikan keceriaan di sore kelabu itu. Layaknya sebuah pepatah kuno inggris : " All's well that end's well" . Di sore kelabu itu, tak lama setelah ketua acara selesai menyampaikan luapan emosinya , saya kembali ke kampung halaman dan meninggalkan Bogor. Berat memang pada awalnya, namun entah mengapa aku merasa bahagia di dalam dada, dan ketika samapai di rumah, aku me-review kembali semua yang telah kulalui bersama mereka, aku tersenyum kecil, lalu kubuka kembali dokumentasi-dokumentasi dari 5 hari lalu ketika acara mulai berlangsung. Dan aku pun tertawa terbahak-bahak melihat kekonyolan-kekonyolan teman-temanku selama 5 hari. Ekspresi lucu, aneh, bahkan ada yang sedikit "menggelikan" .Dan ketika aku selesai membuka foto terakhir, aku berkata pada diriku sendiri :
" Yap, hari-hari yang indah.Tapi itu semua hanya tinggal memori, dan aku harus tetap berpacu dengan hidup" .Dan setelah itu dengan sendirinya setetes air mata terjatuh di pipiku, dan aku berkata lagi : " Ya, memori yang sangat tak terlupakan, sangat berkesan,terima kasih Tuhan karena telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat seperti mereka" . Dan satu pesan terakhir buat teman-teman hebatku : " Jangan pernah takut bermimpi tinggi, mimpi lah setinggi-tingginya, gapai langit dan jadikan itu rumah kita, kalau tidak kesampaian dan kau akan terjatuh, janganlah takut karena ada kami yang akan menopangmu, teruslah bermimpi, jangan lupakan memori ini, dan teruslah belajar".

2 comments:

  1. pertamax gan.
    nice posting...!!!
    kepantiaan pertama di itp yang seru abis gan.
    hehe..

    ReplyDelete
  2. ahahahahaha...
    bwetul banget gan....
    hahahahahaha...
    makasih ya chal atas pujiannya...

    ReplyDelete